Menanam Tanaman Sesuai Garis Kontur
OKEPLAY777. Pelestarian tanah Sistem vegetatif ialah sesuatu langkah pengendalian tempat miring dengan memakai tanaman sebagai fasilitas pelestarian tanah (Seloliman, 1997). Tanaman penutup tanah ini selainnya untuk menahan atau mengontrol bahaya erosi bisa berperan membenahi susunan tanah, menambah bahan organik tanah, menahan proses pencucian elemen hara dan kurangi fluktuasi suhu tanah.
Tehnik pelestarian tanah secara vegetatif diantaranya : penghutanan kembali (reforestation), wanatani (agroforestry) terhitung di dalamnya ialah pertanaman lorong (alley cropping), pertanaman menurut strip (strip cropping), striprumput (grass strip), barisan tersisa tanaman, tanaman penutup tanah (cover crop), implementasi skema tanam terhitung didalamnya ialah pergiliran tanaman (crop rotation), tumpang sari (intercropping), dan tumpang gilir (relay cropping).
Penghutanan kembali dilaksanakan pada beberapa lahan krisis yang disebabkan oleh erosi, tanah longsor, dan kegiatan manusia seperti pertambangan, perladangan beralih, dan penebangan rimba.
Implementasi wanatani pada tempat dengan lereng terjal atau cukup terjal sanggup kurangi tingkat erosi dan membenahi kualitas tanah, dibanding jika tempat itu gundul atau cuma ditanam tanaman satu musim.
Penanaman menurut strip (strip cropping) dilaksanakan pada sebuah sektor tempat yang ditanam tanaman dalam jarak tanam tertentu dan berselang-seling dengan tipe tanaman yang lain sama arah kontur.
Tehnik pelestarian dengan strip rumput (grass strip) umumnya memakai rumput yang dihadirkan di luar area tempat, yang diatur dan menyengaja ditanamkan dengan strip menurut garis kontur untuk kurangi saluran permukaan dan untuk sumber pakan peternak.
Barisan tersisa tanaman ini ialah tehnik pelestarian tanah yang memiliki sifat sementara di mana gulma/rumput/tersisa tanaman yang disiangi ditumpuk berbaris. Untuk wilayah berlereng umumnya ditumpuk ikuti garis kontur.
Tanaman penutup tanah (cover crop) biasanya tanaman satu musim/tahunan dari tipe legum yang sanggup tumbuh secara cepat, tahan kekeringan, bisa membenahi karakter tanah (fisik, kimia, dan biologi) dan hasilkan umbi, buah, dan daun.
Skema tanam ialah mekanisme penataan waktu tanam dan tipe tanaman sesuai cuaca, kecocokan tanah dengan tipe tanaman, luas tempat, tersedianya tenaga, modal, dan marketing. Skema tanam berperan tingkatkan intensif penutupan tanah dan kurangi berlangsungnya erosi.
Implementasi sistem itu diharap bisa mencakup wilayah tangkapan air (catchment) atau wilayah saluran sungai hingga faedah implementasi tehnologi bisa dirasa baik oleh petani di hilir yang mempraktikkannya (berbentuk kelestarian lahannya dan kenaikan produksi), atau untuk warga dan investasi pemerintahan di hulu (berbentuk pengurangan jumlah sedimen yang masuk ke dalam sungai, dam, dan lain-lain. Hal paling penting dalam implementasi tehnik pelestarian ialah jika tehnik itu bisa ditangani oleh petani dengan relatif gampang, murah, tingkatkan penghasilan petani, dan ramah pada lingkungan (misalkan dengan menyusutnya erosi dan terawatnya tata air DAS).
Opsi tanaman pohon-pohonan untuk multistrata tanaman buah-buahan lumayan banyak. Supaya opsi itu pantas secara ekonomi karena itu penting diingat hal ini: 1) tipe tanaman itu harus pas dengan kondisi biofisik di tempat, 2) komoditas yang dibuat harus punyai pasar, dan 3) petani harus punyai akses pada bibit tanaman yang berkualitas tinggi.
Pemrosesan tanah / penanaman ikuti garis kontur dilaksanakan pada tempat miring untuk kurangi erosi dan saluran permukaan. Garis kontur ialah sesuatu garis khayal yang menyambungkan beberapa titik dengan tinggi sama dan berpotongan tegak lempeng dengan arah kemiringan tempat.
Keterangan:
A. Tehnik pemrosesan tanah dengan sistem vegetatif, seperti berikut:
- Strip Cropping, ialah penanaman berjalur tegak lempeng pada saluran air atau arahnya angin.
- Contour Strip Cropping, ialah penanaman berjalur sejajar dengan garis kontur buat kurangi dan meredam kecepatan saluran air.
- Bufering, sebagai penutupan tempat yang mempunyai kemiringan terjal dengan tanaman keras untuk menghalangi pergerakan air.
- Windbreaks, ialah penanaman dengan vegetasi secara tetap buat membuat perlindungan tanah dari hempasan air.
- Crop Rotation, sebagai sistem menanam lebih satu tipe vegetasi pada sebuah tahun untuk menahan kerusakan tanah.
- countur farming ialah menanam tempat menurut garis kontur, hingga perakaran bisa meredam tanah
B. Tehnik pemrosesan tanah dengan Sistem teknisi, seperti berikut:
- Contour tillage, sebagai pemrosesan tanah sejajar dengan garis kontur dan membuat igir-igir kecil yang perlambat saluran air dan membesarkan infiltrasi air.
- Terasering, sebagai pembautan teras-teras pada tempat miring buat kurangi pojok tempat hingga erosi dapat dimimalisir. Langkah ini biasa dilaksanakan petani-petani di Indonesia.
- Guludan, sebagai pembikinan gundukan tanah (menggunung) supaya air dapat mengucur sejalan dengan garis kontur.
- Cekdam, sebagai aktivitas membendung saluran air lewat parit hingga material yang ter-erosi dapat ketahan dan mengendapkan.
- Countour plowing ialah bajak sama arah garis kontur, hingga terjadi jalur – jalur horisontal. (AS)